Tren Farm Kambing Rumahan di Desa - Pasar Online-e Wong Tegalharjo | Pasardesaku
Artikel off@Baca
Tren Farm Kambing Rumahan di Desa

Tren Farm Kambing Rumahan di Desa

Artikel off@Baca
Pejelasan singkat:
Lahan usaha tani (farm) adalah lahan, di darat maupun di air, yang digunakan untuk usaha budidaya tanaman, budidaya perairan, peternakan.

Deskripsi Produk dan Jasa


Pasardesaku.com - Sejak saya kecil, kebiasaan warga desa memilihara hewan ternak seperti sapi dan kambing sudah ada. Mayoritas warga menjadikan hewan ternak ini sebagai sampingan atau tabungan. 

Mengapa demikian? karena untuk memenuhi kebutuhan harian warga desa biasanya menjadi petani bagi yang punya lahan dan sebagai pekerja tenaga tani bagi yang tidak punya lahan serta pekerjaan harian lain, dagang serta sebagian kecil bekerja di pabrik atau kantoran.

Dahulu memelihara sapi dan kambing ini ya hanya sekedar memelihara, maksud saya tidak pernah menamai usahanya. Jumlahnya juga satuan jarang sekali yang punya sapi dan kambing hingga puluhan kecuali penjual hewan atau memang fokus punya peternakan.

Setelah sekian tahun, mungkin sepuluh tahun terkahir tren baru berkembang. Bisa dibilang regenerasi para peternak sapi dan kambing oleh generasi saya yang kini rata-rata berusia diatas 25 tahun di bawah 40 tahun.

Perbedaan signifikan dengan generasi peternak era orang tua kami, generasi baru ini mulai terbuka dan mempraktikan banyak hal. 

Pertama dari sistem kandang, dahulu memelihara kambing di kandang napak tanah kini mulai menggunakan sistem panggung. Selain faktor mudah dibersihkan, kandang panggung juga efisien dalam penempatan tidak membutuhkan ruang yang besar, estetik dan mudah dalam membersihkan serta mearawat ternaknya.

Dalam hal pakan juga demikian, jika dahulu kambing hanya diberi makan hijauan para generasi peternak muda ini mulai memberikan berbagai alternatif pakan misalnya tepung pongkol singkong, konsentrat hingga gentho atau kacang tanah muda limbah pabrik kacang untuk menambah asupan protein sehingga diharapkan ternak cepat naik bobot badangnya.

Dalam pemasaran baik menjual maupun membeli, generasi muda ini juga sudah memanfaatkan teknologi dengan baik yaitu sosial media terutama facebook. Kini pembeli tidak hanya datang dari dalam dan desa sekitar saja namun bisa lintas kecamatan dan kabupaten.

Terakhir tren memberi nama peternakan dan membuat logoi, tak peduli walau hanya punya satu kandang berisi beberapa ekor kambing saja, para peternak ini dengan bangga memberi nama usaha mereka dengan nama farm, bisa diambil dari nama sendiri, anak atau julukan, misalnya Aurellia Farm dan lainnya.

Tren ini bagus dan patut didukung, tak masalah berapa banyak kandang dan ternak yang dimiliki, sebuah usaha ada baiknya memang diberi nama, punya logo hingga menggunakan perkembangan teknologi untuk melakukan pemasaran.

Bagaimana dengan tren peternakan di daerah sobat pembaca? share di kolom komentar ya.



Penulis
Kang Mad 
Silahkan Tinggalkan Komentar: